Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kabel Listrik Selat Sunda Dikaji Ulang

Kompas.com - 29/03/2011, 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pinjaman proyek kabel listrik di Selat Sunda senilai Rp 20 triliun bakal dikaji Direktur Utama PLN Dahlan Iskan. Pengkajian itu untuk mempertimbangkan aspek psikologi masyarakat di Sumatera.

"Sopan tidak kalau kita membangun secara besar-besaran di Sumatera, tapi listriknya lagi-lagi untuk Jawa," ujar Dahlan Iskan saat rapat bersama Komisi VII DPR, Menteri ESDM, PT Pertamina, PT PLN, serta PT PGN, Jakarta, Senin (28/3/2011).

Dahlan menganggap tidak elok bila proyek besar dibangun di Sumatera, tetapi hasilnya kemudian dinikmati masyarakat di Jawa. Dengan dana pinjaman tersebut, sebaiknya dana digunakan untuk membangun transmisi di Pulau Sumatera sehingga tidak mudah byarpet di kemudian hari.

"Alangkah baiknya jika uang Rp 20 triliun untuk membangun intern transmisi di Sumatera sehingga semua Sumatera bisa tersambung," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga BUMN dalam naungan Kementerian ESDM menerima pinjaman subsidiary loan agreement (SLA) tahun 2011 senilai Rp 9,66 triliun. Ketiga BUMN tersebut adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati merinci pinjaman total SLA untuk PT PLN sebesar Rp 9,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk 21 proyek PLN sebesar Rp 5 triliun dan pipe line tujuh proyek senilai Rp 4,57 triliun. (Srihandriatmo Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com